Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Puisi: Untuk Penugas

Untuk Penugas Mengapa takdir  memberi tugas  tak bernalar Melempar tanggung jawab yang bukan tanggungan ku dan waktu sesingkat judul puisi Hei Siapapun itu Biarkan kedua kaki ku saling bertemu sejenak dari lamanya berlari, mendaki yang hanya menyapa sesaat  berpapasan singkat Namun pula ku tak ingin tugas ku di cabut hingga ke akarnya Ku tak ingin masalah-masalah lewat begitu saja, tak mempedulikan ku Membuatku terdampar bersama mereka Tak berguna, tak berdaya, terlupakan - Rakyatmariyuana May 12th, 2020 (11:20 AM)

Puisi: Kembang Api (1)

Kembang Api 2 tahun berlalu, seseorang hadir dalam hidupnya Dia tidak ingin mengakui perasaannya tentang dia Sampai dia sadar, berbohong pada diri sendiri juga menyakitkan Hari demi hari, dia coba tuk terima tanpa mengubah hubungan apapun Tak perlu disampaikan Biarkan, mengalir apa adanya Seperti kembang api yang meledak dalam ruang insulasi akustik   - Rakyatmariyuana May 12th, 2020 (7:40 AM)

Puisi: Lapisan Teratas (behind the story)

Lapisan Teratas Jauh di atas panasnya inti bumi Di luar lempeng-lempeng bumi Lapisan yang mampu mengubah dunia mempengaruhi dengan kejam Terluar bumi Ku menyebutnya lapisan teratas Yang tak tembus apapun Berkembang tanpa menyisakan ruang Di atas aspal Bergerak bernyawa Tanpa alam serta bawah sadar Tamak yang tumbuh Seiring uban ubun-ubun Lapisan yang penuh lubang remake: May 10th, 2020 Puisi apa nih? Puisi ini adalah puisi yang gue buat ketika h-1 gue mengikuti latihan dasar kepemimpinan organisasi SMA. gue disuruh senior bikin puisi dan dicatet di buku yang merupakan salah satu atribut organisasi. gue ngebuatnya tengah malem dan ngasal karena waktunya ga cukup dan harus ngurus keperluan atribut lain. inilah yang menyebabkan puisi ini aneh dan ga jelas. walau dengan keanehannya, yang membuat puisi ini bernilai bagi gue adalah bukan isi atau makna dari puisi itu, melainkan dari kenangan-kenangan yang selalu terlintas dalam pikiran gue kalo lagi membaca puisi in...