Harta, Tahta, Mereka
Semua berawal ketika gue mengajak beberapa temen lama gue untuk menginap di rumah gue di Depok. karena udah lama ga ketemu, seminggu sebelum menginap gue mengajak mereka nongkrong bareng di suatu tempat kafe bernama lain hati, agar nanti suasananya ga terasa canggung karena hampir 3 tahun ga ketemu.
Kami bertemu dan saling menyapa. Saling menanyakan kabar masing-masing, menanyakan perkuliahan yang diinginkan, hingga kegiatan-kegiatan yang selama ini dilakukan di masa SMA yang terhalang oleh pandemi. kami semua saling berbagi cerita dan pengalaman-pengalaman lucu, tragis, dan memalukan. Bercerita tentang ambisi-ambisi yang terpampang di masa depan nanti. Membuat gue sebagai orang yang bahkan belum berpikir untuk melihat kearah situ, merasa terdorong dan terinpirasi.
Mereka membuat gue merasa kalau hidup ini gabisa gue sia-siain, setidaknya saat ini. Momen-momen ini adalah momen yang sangat berharga dalam hidup gue. Ditengah keputusasaan dalam lingkar pertemanan gue di masa SMA, mereka hadir dan menyadarkan gue kalo gue menyia-nyiakan ini semua bakal menjadi sebuah penyesalan terbesar seumur hidup. Momen ini adalah momen emas gue bersama mereka. Karena gue gatau kedepannya apa kita bisa kayak gini terus?
Gue pengen banget menikmati momen ini dengan sebaik mungkin karena gue tau di masa depan nanti kita ga bakal bisa seintim ini lagi. Bercanda-tawa kayak gini, mendengar tawa-tawa mahal dari mereka yang lepas ga ketahan. Gue berusaha sedeket mungkin bersama mereka untuk mendapatkan momen-momen spesial kayak gini. Momen ini bakal menjadi momen yang selalu teringat ketika gue bernostalgia dan bercerita tentang masa muda dengan anak-anak gue kelak.
Gue berharap momen saat ini bisa diakhiri dengan happy ending.
Gue selalu menunggu bagaimana akhir dari cerita ini. Kelanjutan kisah pertemanan gue dengan mereka ditentukan saat setelah kami lulus SMA. Entah kisah ini akan menjadi sebuah epilog atau sekuel.
Komentar
Posting Komentar